graphic design, internet society, web design.

Friday, March 18, 2016

Mengejar Trend Besar Bukan Trend Kecil-kecilan

6:52 AM Posted by sarungtenun , No comments
Sangat menarik dari beberapa ceramah para pemikir dan pendiri berbagai perusahaan besar dalam industri teknologi--ya memang hampir semua kini tak lepas dari teknologi--, adalah bagaimana mereka mengejar trend.
Mengasah visi ke depan adalah penting dan vital dalam diri orang-orang besar. Sebesar bagaimana dalam Islam, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam, selalu menjelaskan keadaan di masa depan. Bekal pemahaman tentang keadaan di masa akan datang ini vital. Untuk mengatur banyak rencana, menyusun strategi yang taktis dan sering kali rumit.
Melihat trend bukanlah pembahasan per-cenayang-an, atau supranatural. Tetapi bagaimana seseorang mau terus mengasah kesadarannya lebih tajam dari manusia pada umumnya. Jiwa sosial yang kuat membuatnya mampu melihat dan secara kontinu merefleksikan apa saja yang terjadi di luar dirinya dan bagaimana potensi serta kemungkinan besar akan menuju ke mana.
Melihat trend juga adalah kegiatan kontemplatif ke dalam diri sendiri. Percaya dengan apa yang kita yakini, terutama untuk menjadi lebih banyak manfaat kepada siapa saja (ini yang banyak kita temukan pada banyak tokoh besar), bukan tentang bagaimana mengambil banyak keuntungan dari mengejar trend (ini banyak kita temui kini, saat semua bentuk kapitalisme sudah memasuki tahap lebih lanjut). Refleksi ke dalam, membuat kita mengingat tentang dua pesan dalam dua cerita.
Di dalam Kung Fu Panda 3, dikutip bahwa ketika kau berhenti melakukan hal yang engkau sukai maka tidak akan ada lagi kemungkinan untuk menjadikanmu memiliki kemampuan yang lebih baik dari itu, maka teruslah asah hingga yang kita temui sudah bukan hanya kemampuan puncak, tetapi kerendahan hati. Seperti juga di dalam Islam juga diajarkan demikian, bagaimana seseorang menempuh jalan pengetahuan akan makin bijaksana dengan semakin tingginya ilmu.
Dalam "Point Break" kita ditunjukkan bagaimana supaya terus mengejar batasan untuk menyatu dengan yang Maha Perkasa. Jangan melemah karena itu akan mendekatkan diri pada "point where you break" posisi ketika kita mudah dipatahkan, ketika kita tidak mampu lagi memimpin, hanya menjadi penurut orang lain, lemah ketika melihat yang lebih berkuasa bebas menindas dan membatasi kita.
... dan akhir kata ini adalah refleksi, setelah saya menyimak ceramah om Jack Ma, bosnya Alibaba. Semoga penuh manfaat, untuk saya dan untuk siapa saja.
Kebenaran hanya ada di Tangan Yang Maha Kuasa.

0 comments:

Post a Comment